Rabu, 07 Maret 2012

Belajar Goblok Dari Bob Sadino

Nama : Bob Sadino
Nama panggilan : Om Bob

Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam
Ayah : Sadino
Anak : Dua Orang
Pendidikan :'
• SD, Yogyakarta (1947)
• SMP, Jakarta (1950)
• SMA, Jakarta (1953)
Karir :
• Karyawan Unilever (1954-1955)
• Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
• Pemilik Tunggal Kem Chicks Supermarket (1969)
• Dirut PT Boga Catur Rata
• PT Kem Foods (pabrik sosis dan daging ham)
• PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah : Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Telp : 021-793981
Alamat Kantor : Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan, Telp : 021-793618

Bob Sadino adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah diBelanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.
Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.

Salam sukses luuaarr biasa.....!!!
Sekedar berbagi tentang arti kesuksesan menurut bob sadino. Semoga memberikan motivasi dan semangat untuk terus sukses dan berkembang mencapai cita-cita.
Sebenarnya, apapun yang kita pikirkan.....suatu saat insy Allah akan terjadi. So....berhati-hatilah dg pikiran anda . kalau mau sukses ....teruslah berpikir positif tentang diri anda ...dan buang jauh-jauh semua pikiran negatif yg ada. Bila pikiran negatif muncul........jangan segan-segan untuk menghajarnya dengan jurus tendangan tanpa bayangan yg maut itu. Supaya pikiran negatif ...hilang selama-lamanya...he..he..he.
Pasti Anda bingung dengan judulnya, 'goblok' kok dipelajari! Awalnya saya juga bingung, tapi setelah bertemu langsung dengan Om Bob (pangilan akrab Bob Sadino), baru percaya bahwa statement itu benar.
Bob Sadino terkenal dengan pengusaha yang 'Nyleneh' gaya dan pola pikirnya. Sejak dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan 'kostumnya' yang selalu bercelana pendek. Begitulah cara Om Bob bertemu dengan semua presiden negeri ini.

Di kediamannya di kawasan Lebak Bulus sebesar 2 hektar, dia membuat kami pusing dengan statement-statement nya yang super Nyleneh. Misalnya dia tanya,"Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa Jay?" Spontan kita jawab,"Cari untung om!" Kemudian Om Bob balik menjawab,"Kalo saya cari rugi!"
Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung? Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya adalah, rugi tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan Kemchicks (pabrik daging olahan) dan Kemfarms (exportir sayur dan buah) diijinkan untuk berbuat salah. Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5 juta dan masih bekerja sampai sekarang.
Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar 'Goblok'?
Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau bahkan melangkahpun tak berani.
Om Bob bilang, kalo orang 'goblok' itu tak pandai menghitung, makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter, menghitungnya 'njlimet', jadi nggak mulai-mulai usahanya.
Orang 'goblok' berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang pinter, berfikir urut. Orang pintar tidak percayaan dengan orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada yang dapat menggantikan dirinya.
Nah, kalau orang 'goblok', dia akan mencari orang pintar dan harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya.
Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untk menutupi kekurangannya. "Ehm, situasi ekonominya lagi down", atau "Pemerintah nggak mendukung saya", kata orang pintar.
Lain hal dengan orang 'goblok', jika ketemu gagal, nggak merasa kalau dia gagal, karena dia merasa sedang 'belajar'.
Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang 'goblok' tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal cita-cita.
Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan perencanaan. Buahnya, orang 'goblok' yang jadi bossnya orang pintar.
Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang 'goblok'.
Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang merasa goblok? Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang 'goblok'? Jika Anda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus, berarti Anda mulai ....Goblok!
Kalau Anda emosi, berarti Anda pintar. Itu juga kata orang Om Bob lho..!
Filosofi 'goblok' Bob Sadino dia ibaratkan seperti air sungai yang sedang mengalir. Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau belok kiri. Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi, dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih mana?
GOBLOK atau PINTAR?
"Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar mencari orang pintar"

Kalau ingin sukses berbisnis Jangan pakai tujuan. Jangan pakai rencana. Jangan pula pakai harapan. Mengalir saja jalani apa adanya. Dan juga tak perlu sekolah. Catat tak perlu sekolah. Ini pesan "Goblok" tapi sebetulnya pinter yang disampaikan oleh Bob Sadino dalam sebuah bukunya yang baru selesai saya baca.
Mengapa dibilang Goblok? Karena tak pernah ada pelajaran pinter sekolah ilmu manajemen modern universitas manapun yang mengajarkan demikian. Apalagi nyuruh jangan sekolah. Hanya Bob Sadino lah satu-satunya orang yang mengajarkan pakai cara "Goblok" yang tak lazim ini.
Mengapa Bob Sadino berani bilang tak perlu sekolah? Bila Anda termasuk orang yang membangga-banggakan sekolah atau ijazah Anda, semoga Anda tak semakin marah apalagi mencak-mencak mendengar ucapannya lagi tentang sekolah. Sekolah itu racun. Catat sekali lagi, hanya membodohi Anda dengan racun informasi basi seperti sampah yang tak berguna.
Maksud dari ucapan Bob Sadino yang bisa saya tangkap adalah intinya kalau ingin pinter, salah satunya pinter berbisnis, ya bisnis saja dengan langsung praktek, just do it, tak perlu banyak mikir ini dan itu yang membuat Anda menjadi takut karena kebanyakan pertimbangan. Kebanyakan mikir malah tak jalan-jalan. Dan celakanya, kebanyakan sekolah hanya mendidik orang menjadi penakut akibat terlalu banyak dicekoi pelajaran sampah yang semakin membuat takut orang berbisnis. Ini faktanya.
Ucapan itu bukan tanpa alasan dan guyonan tapi sangat serius. Dan dalam banyak kesempatan seperti saat diundang untuk seminar-seminar atau diwawancarai media kata-kata itu sering meluncur dari mulut Bob Sadino. Sebagai bukti ucapannya, jangan ditanya setidaknya Bob Sadino sudah membuktikan kesuksesan berbisnisnya pada dirinya sendiri dengan memakai cara-cara "Goblok". Coba bayangkan dari awalnya menjajakan telur door to door sampai akhirnya bisa punya rumah megah, mobil Jaguar dua sampai punya supermarket Kem Chick yang terus berkembang pesat dan punya pabrik sosis & ham Kem Food dan juga punya pabrik pengolah sayur Kem Farm.
Apa itu masih belum cukup untuk membuktikan bahwa teori "Goblok" Bob Sadino sebetulnya adalah pinter?
Dalam konteks melakukan apapun adakalanya tujuan, adanya banyak atau sederet rencana dan harapan justru malah membelenggu kita. Kita memang fokus pada rel tujuan namun fokus di sini justru menafikan peluang lain yang ada di luar rencana atau tujuan kita, yang sebetulnya adakalanya malah lebih menjanjikan. Betul?
Itulah setidaknya penggalan pesan yang bisa saya tangkap dari maksud Bob Sadino mengapa berbisnis itu tak perlu pakai tujuan, tak perlu pakai rencana seperti kontingensi plan, adanya banyak plan-plan seperti plan A, plan B, plan C, dst. Dan juga tak perlu sebuah harapan.
Anda ingin tahu selengkapkanya bagaimana belajar pakai cara "Goblok" agar menjadi pinter, silahkan baca bukunya. Baca buku "Belajar Goblok Dari Bob Sadino" yang ditulis oleh Dodi Mawardi.