Jumat, 24 Februari 2012

Nilai dan Norma Sosial



Menangis,persahabatan,adalah kata-kata yang mencerminkan bahwa ada interaksi sosial yang terjadi di dalamnya.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,interaksi sosial memiliki arti hubungan sosial yang dinamis antara orang peroseorangan dan kelompok.Setiap tindakan kita dibatasi oleh aturan,nilai maupun nomra sosial sehingga kita tidak senekanya.Apa yang terjadi jika aturan,nilai,dan norma itu tidak ada?.
Nilai dan norma sosial memiliki peranan penting dalam setiap masyarakat beradab.Hal ini penting karena nilai dan norma tersebut berfungsi untuk mengatur tata kehidupan setiap anggota masyarakat sebagai makhluk sosial.
  • Pengertian Nilai Sosial
Nilai merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai baik,buruk,benar,salah,patut-tidak patutu,mulia-hina,penting-tidak penting.Menurut C.Kluckhohn semua nilai kebudayaan alam pada dasarnya ada lima:
a)nilai hakikat hidup manusia
b)nilai mengenai hakikat karya manusia
c)nilai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
d)nilai dari hubungan manusia dengan alam sekitar
e)nilai dari hubungan manusia dengan sesamanya
Bila sikap dan perasaan tentang nilai sosial itu diikat bersama,maka disebut nilai sosial.Ini melahirkan adanya nilai individual dan definisi yang dikemukakakn oleh para ahli misalnya:
a)Kimbali Young .nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benad dan apa yang penting
b)A.W.Green.nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
c)Woods.nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan.
Nilai sosial dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1)Nilai material (berguna untuk jasmani manusia)
2)Nilai vital (berguna untuk aktivitas manusia)
3)Nilai kerohanian (berguna untuk sumber akal,perasaan dan keagamaan)
  • Norma Sosial
Norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur apakah tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima atau tindakan yang menyimpang.Norma dibangun atas nilai sosial dan norma sosial diciptakan untuk mempertahankan nilai sosial.
Jenis-Jenis Norma Sosial
Norma Sosial Dilihat Dari Sanksinya
1)Tata Cara .merupakan norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan sanksi yang ringan terhadap pelanggarnya.Misal:aturan memegang garpu dan sendok saat makan dan penyimpangannya:bersendawa saat makan/
2)Kebiasaan.merupakan cara bertindak yang digemari oleh masyarakan dan dilakukan berulang-ulang,mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dari tata cara,misal:membuang sampah pada tempatnya dan penyimpangannya:membuang sembarangan dan mendapat teguran bahkan digunjingkan masyarakat.
3)Tata Kelakuan.merupakan norma yang bersumber kepada filsafat,ajaran agama dan ideolagi yang dianut masyarakat.Tata kelakuan di satu pihak memaksakan suatu perbuatan dan di lain pihak melarang suatu perbuatan sehingga secara langsung ia merupakan alat pengendalian sosial agar anggota masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakan itu.
4)Adat.merupakan norma yang tidak tertulis namu kuat mengika sehingga anggota masyarakat yang melanggar adat akan menderita karena sanksi keras yang kadang secara tidak langsung seperti pengucilan,dikeluarkan dari masyarakat,atau harus memenuhi persyaratan tertentu.
5)Hukum.merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis.Sanksinya tegas dan merupakan suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang beirsi ketentuan,perintah,kewajiban dan larangan agar tercipta ketertiban dan keadilan.
Norma Sosial Dilihat dari Sumbernya
1)Norma agama,yakni ketentuan hidup yang bersumber dari ajaran agama(wahyu dan revelasi)
2)Norma kesopanan,ketentuan hidup yang berlaku dalam interaksi sosial masyarakat
3)Norma kesusilaan,ketentuan yang bersumber pada hati nurani,moral,atau filsafat hidup.
4)Norma hukum,ketentuan tertulis yang berlaku dari kitab undang-undang suatu negara
Fungsi Norma Sosial
a)Sebagai pedoman atau patokan perilaku pada masyarakat
b)Merupakan wujud konkret dari nilai yang ada di masyarakat
c)Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku masyarakat.

Berkomitmen

Berkomitmen


Komitmen adalah sebagai sikap yang sebenarnya berasal dari watak yang keluar dari dalam diri seseorang yang ada sejak lahir. Komitmen mungkin mudah untuk diucapkan, mengiyakan sesuatu dan akan melaksanakanya dengan penuh tanggung jawab adalah salah satu sikap berkomitmen. Komitmen sering kita kaitkan dengan tujuan, baik yang bertujuan positif ataupun yang bertujuan negatif.
Komitmen kata yang sering kita dengar, apalagi kalau kita berada dalam suatu komunitas yang mempunyai misi, perusahaan yang sedang mencari pengembangan, memerlukan komitmen yang keras dari pelajaran baik dari level yang paling rendah sampai level yang paling tinggi.


berkomitmen itu bisa dibilang mudah kalau kita bersungguh-sungguh untuk sesuatu hal, dan bisa juga dibilang susah kalau tidak ada niatan untuk mendapatkan niatan yang lebih baik. Komitmen bisa diimplementasikan dalam beberapa sendi kehidupan, adalah dokter yang harus merawat pasiennya dengan tanpa pandang bulu, petani yang menggarap sawah untuk kehidupan keluarnya, pelajar yang belajar untuk mendapatkan cita-cita yang diimpikannya, guru yang professional untuk pengabdian dan lain-lain.
Sudah saatnya hidup kita selalu berkomitmen, karena dengan berkomitmen seseorang mempunyai keteguhan jiwa, stabilitas sosial tinggi, toleransi, mampu bertahan pada masa sulit dan tidak mudah terprovokasi. Sikap inilah yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita, sehingga semua yang telah dirancang dapat terwujud karena ada komitmen yang tinggi pada masing-masing kehidupan. Apalagi sebagai pimpinan dipemerintahan, komitmen adalah nomor 1.

Ada 2 (dua) faktor utama yang membuat orang tidak dapat mempertahankan komitmen yang telah ia buat sebelumnya, yaitu :
1.      Internal (diri sendiri), seperti :
o    Ceroboh saat akan mengambil keputusan, sehingga menyesal dikemudian hari.
o    Kurang berpikir panjang sewaktu menganalisa resiko-resiko yang akan dihadapi apabila ia mengambil keputusan.
o    Keyakinan goyah disebabkan karena seseorang tidak kuat mentalnya.
2.      Eksternal (di luar diri sendiri), seperti :

o    Lingkungan.
Seringkali karena pengaruh lingkungan, seseorang gagal dalam mempertahankan komitmennya. Didalamnya termasuk peran keluarga, pasangan, atau sahabat/teman.

o    Gaya hidup yang tidak benar.
Perkembangan jaman, selain membawa dampak positif, juga terkadang membawa dampak negatif bagi seseorang.

o    Pengaruh uang.
Tidak bisa dipungkiri, uang memiliki power yang besar dalam hidup ini. Apabila seseorang tidak kuat mental, komitmen yang dibuat seseorang dapat kandas di tengah jalan.

o    Tidak tahan pada pasang surut kehidupan.
Beberapa orang dapat terpengaruh akibat kehidupan yang dijalaninya, sehingga ia menyerah pada kehidupan.